Today i wanna tell my story about my trip to Netherlands and a little bit information for you if you wanna travel around Europe. Enjoy!
September 2014, Amsterdam, Nl
Landed pertama kali di Schipol Airport, saat itu pertama kalinya kaki ini menginjakkan kaki di Belanda. Masih tidak percaya rasanya ketika harus mengambil koper di area bagasi dimana banyak penduduk asli Belanda yang seliweran di keramaian Airport.
Ps : Bandara Schipol tidak terlalu rumit seperti yang dibayangkan. Semuanya jelas, mulai dari penunjuk arah, path menuju bagasi,pintu keluar,imigrasi, nomor pintu gate, nomor pengambilan bagasi, sampai office kecil maskapai penerbangan pun jelas peletakkannya, semua akan mudah dipahami dengan cepat. Dan FYI, untuk mengambil kereta dorong untuk membawa koper, di Belanda harus membayar sebesar 0,50 sen per 1 kereta dengan cara memasukkan koin ke suatu alat, lalu kereta bisa kita tarik dengan mudah. Kalau tidak memasukkan koin, kereta tsb tidak bisa ditarik.
Setelah selesai semua urusan di bandara, saya dijemput tante saya dan kita menuju ke rumah tante saya di kota Utrecht. Perjalanan Amsterdam - Utrecht ditempuh dengan waktu +/- 20menit dengan mobil.
Ps : Negara Belanda memang kecil,jd jangan heran kalo pergi antar kota itu cepat. Bahkan untuk mengelilingi seantero Belanda saja hanya butuh 2 jam dengan kereta *info dari tante ya hehe
Lanjut.. Hari pertama saya stay dirumah tante saya, keluarga dirumah tante saya asik buka-buka titipan makanan dan barang-barang dari Indonesia. Especially Martabak, Rendang, Bawang Goreng, dan 1 pack Teh Tarik! Honestly, hari pertama saya masih jetlag (perbedaan timezone). Jadi saya putuskan untuk tidur sejenak.
The Journey Begun on Day 2..
Hari kedua dan seminggu pertama, saya dan ibu saya melancong ke Amsterdam. Destinasi kita adalah ke Anna Frank House, Rijkmuseum, Van Gogh Museum, Maddame Tussauds, dan menaiki boat untuk keliling kanal di Amsterdam.
Oke, dimulai dari memesan tiket kereta online di situs Nsinternational.nl , lalu naik kereta dari Stasiun Utrecht Terwijde dengan tujuan Amsterdam Central Station, transit terlebih dulu di Utrecht Central lalu naik kereta di platform lain menuju Amsterdam CS. Sesampainya di Amsterdam CS kita langsung disuguhi oleh matahari yang cerah dan suasana kota yang sangat klasik dan kuno ala Belanda.
Bangunan khas ala Belanda dengan atap rumah yang meliuk-liuk dan banyaknya perahu-perahu kecil yang ada di setiap kanal, membuat sangat terasa sekali culture budaya Belanda.
Dari Amsterdam CS, kami menaiki bus menuju Anna Frank House. Singkat cerita, Anna Frank adalah anak salah seorang korban Yahudi ketika Jerman menduduki Belanda sewaktu perang dunia ke-II, Anna Frank kemudian terkenal karena ditemukannya Buku Harian Anna Frank setelah ia meninggal pada tahun 1944. Buku harian tersebut berceritakan tentang pengalamannya bersembunyi didalam rumah selama 2 tahun.
Sewaktu saya memasuki Rumah Anna Frank, dimana dia bersembunyi, suasananya masih sangat terasa, pintu2 ditutup dengan kain hitam agar tidak terlihat musuh, hiasan kamar/wallpaper kamarnya masih sangat asli, tangga-tangga yang curam ketika hendak naik ke ruangan atas. Oleh sebab itu, saat kita ke Anna Frank House,pengunjung dilarang memotret apapun selama didalam rumah Anna Frank karena benda-bendanya masih sangat Asli.
Dari Anna Frank House, kita melanjutkan perjalanan ke Rijkmuseum menggunakan Bus. Rijkmuseum adalah museum kebanggan orang Belanda. Didepan Rijkmuseum ini, ada sebuah tulisan besar yang bertuliskan "I amsterdam" dimana tulisan tersebut menjadi icon and must see saat berkunjung ke negeri Belanda.
Kurang lebih 500 meter dari Rijkmuseum, ada namanya Van Gogh Museum, ialah artist terkenal dari Belanda. Kurang afdol rasanya kalau ke Belanda tidak mampir ke salah satu museum pelukis terkenal ini.
Setelah muter-muter ke Museum, saatnya untuk relax dengan menaiki perahu yang ada di kanal Amsterdam. Biaya untuk naik kanal bagi dewasa sebesar 12 euro dan untuk anak dibawah 17 thn sebesar 8 euro (kalau tidak salah ya hehe). Ketika kita naik perahu, kita akan diajak keliling kanal Amsterdam sembari melihat-lihat favorite place yang ada di Amsterdam seperti Science Center NEMO,Red Light Distric, dll.
Di Kinderdijk ini, suatu pedesaan yang sangat asri, dipenuhi tanaman, buah-buahan,sapi dipadang rumput nan hijau, dan di kelilingi oleh sungai serta dihiasi oleh besarnya kincir angin, membuat landscape ini menjadi amat indah. Di Kinderdijk, kita bisa menyewa sepeda untuk berkeliling-keliling area pedesaan Kinderdijk. Masyarakat setempat sudah menyiapkan sepeda dengan tarif 15euro per 1 sepeda, dengan batas waktu 1,5 jam. Di Kinderdijk, kita akan sangat puas menikmati suasana alam Belanda yang sangat asri dan tentram. Penduduk lokalnya sangat ramah, terutama penjual ice cream yang sering menyapa saya hehe.
Ps : Semua orang Belanda bisa berbahasa Inggris dengan lancar, jadi tidak usah takut jika kamu keliling Belanda, sekalipun ke tempat terpencil di Negara Kincir Angin ini.
Jangan sampai ketinggalan moment untuk berfoto di depan kincir angin ya! Bukan ke Belanda namanya kalau belum foto di depan kincir anginnya langsung hehe.
Selain di desa Kinderdijk, pedesaan yang masih mempunyai kincir angin asli ada di desa Zaanse Schans namanya. Ntah mengapa, pada bulan September 2014 lalu saya lebih memilih desa Kinderdijk untuk melihat kincir angin asli Belanda :)
Perjalanan seru di Belanda masih berlanjut di Trip to Europe : Netherlands Part II!
Just wait until my new post will be release soon!
*I'm sorry if there is some wrong information in my story, because this is purely from my experience when i'm in Nl 2 years ago, so i'm a human, and i have my forgetfulness ill. Please kindly forgive me :)
Best Regards,
Alia Mutia Mayanda
See you in Holland soon!