Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang TEORI PEMECAHAN MASALAH DALAM ORGANISASI. Untuk contoh kasus permasalahan yang terjadi di organisasi akan saya posting di post berikutnya in sya Allah.
Permasalahan sering kali muncul pada suatu organisasi dan di tuntut
oleh anggotanya untuk melewati dan menyelesaikannya. Permasalahan yang
kompleks sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang pada akhirnya
secara tidak langsung menuntut seorang menejer untuk membuat sebuah
keputusan.
Pada saat ini suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :
– persiapan
– definisi
– solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan
sebagai suatu system dengan memahami lingkungan perusahaan dan
mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan. manajer bergerak
dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagiansistem
menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer
mengidentifikasi berbagai solusi alternative, mengevaluaasinya, memilh
yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk
memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang
harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan
usaha solusi / pemecahan.
– Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
– Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
– Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi
alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik,
menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan
bahwa masalah itu terpecahkan. Sistem informasi berbasis komputer atau
CBIS dapat digunakan sebagai system dukungan (support systems) saat
menerapkan pendekatan sistem.
1. Usaha persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan,
karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang
diinginkan untuk mengenai masalah.
Ketiga masalah itu terdiri dari:
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah
ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup
mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi
mencakup dua langkah yaitu :
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak
(feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya. Dengan
kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi
yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau
menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti
tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya
atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah
bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan, tetapi pada
konsekuensinya keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi
yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah
tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi
berbagai alternative keputusan. Solusi bagi suatu masalah harus
mendayagunakan system untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin pada
standar kinerja system. Standar ini menggambarkan keadaan yang
diharapkan, apa yang harus dicapai oleh system.
Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang terkini, informasi
itu menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh system.
Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat
masalah dan manajer tidak mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu
berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus
dipecahkan.Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan
menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang
diperlukan untuk mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang
diharapkan. Setelah berbagai alternative, diidentifikasi system
informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternative.
Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik inter maupun ekstern/ lingkungan.
1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti
kurangnya bahan baku, modal kerja,SDM yang kurang memenuhi syarat, dan
lain – lain.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen
lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut
cara tertentu. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah.
Sangat sering para manajer melihat gejala dari pada masalah. Gejala
menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Namun gejala
tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah adalah penyebab
dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.
No comments:
Post a Comment